PEMOGRAMAN CNC
(CNC PROGRAMING)
Pengertian Pemesinan CNC
Understanding of CNC machining
Pemesinan CNC adalah suatu pemesinan yang dalam operasionalnya dikendalikan oleh serangkaian program numerik melalui suatu komputer.
CNC machining is a machining which in operational is controled by a structur numeric program throug a computer.
Jenis-jenis CNC secara umum
Type of CNC in general
Secara umum terbagi menjadi 2, yaitu :
In general divide become 2, that is :
1. CNC 2 Axis (Bubut), yang terbagi atas CNC TU 2A dan CNC PU 2A.
CNC 2 Axis (Turning), divisible for CNC TU 2A dan CNC PU 2A.
2. CNC 3 Axis (Frais), yang terbagi atas CNC TU 3A dan CNC PU 3A.
CNC 3 Axis (Milling), divisible for CNC TU 3A dan CNC PU 3A.
Program dan Bagian Program CNC
Program and Part of CNC program
Program CNC adalah sejumlah urutan perintah logis yang disusun dengan kode huruf dan angka yang bisa dimengerti oleh suatu unit kontrol mesin yang dibuat khusus untuk suatu mesin tertentu.
Program the CNC is a number of logical command sequence compiled with code of letter and number which comprehensibility by a unit control the machine made special to a certain machine.
Kode berupa huruf, misalnya N, G, M, F, dan sebagainya disebut “adrres”. Suatu kode huruf yang di belakangnya diikuti angka (kombinasi huruf dan angka) misalnya N20, G00, M03 dan sebagainya disebut “kata” (word). Gabungan dari beberapa kata disebut “blok”, misalnya N00G92X3000Z100.
Code in the form of letter, for example N, G, M, F, etcetera refered as “adrres”. A letter code with followed by the number (combination letter and number) for example N20, G00, M03 etcetera refered as “word”. Merger from some word refered as “blok”, for example N00G92X3000Z100.
Contoh : N00G92X3000Z100 BLOK ADRES WORD WORD
Lembar program dapat dibuat dalam 2 jenis, yaitu dalam bentuk tabel untuk latihan penulisan program dan lembar program (Zigot) itu sendiri.
Program sheet can be made in 2 type, that isin the form of tables for the practice of writing program and sheet program (zigot) itself.
Contoh : lembar program dalam bentuk tabel
Follow the example of the : sheet program in the form of table
| N | G | X | Z | F | H/T/L |
| 00 | 92 | 3000 | 1000 | | |
| 01 | 00 | 2700 | 100 | | |
| 02 | M03 | | | | |
| 03 | 84 | 2000 | -2500 | 100 | 50 |
Contoh : Lembar program atau penulisan dalam suatu lembar pemograman
Follow the example of the : sheet program or writing in a sheet program
N00G92X3000Z1000
N01G00X2700Z100
N02M03
N03G84X2000Z-2500F100H50
Sistem persumbuan
Axis System
CNC 2 Axis atau untuk CNC turning/bubut
Untuk mesin bubut, karena sumbu poros utamanya mendatar, maka sumbu Z adalah sumbu memanjang dari alas mesin bubut, sedang sumbu X adalah arah yang melintang dari alas mesin bubut (lihat gambar).
For the lathe of, because axis tinder of the core important leveling off, hence Z tinder is long tinder from lathe pallet, axis of the abscis is athwart direction from lathe pallet (see picture).
CNC 3 Axis atau untuk CNC milling/fraisUntuk mesin freis vertikal, posisi sumbu Z adalah tegak, sumbu Y arah melintang dari meja, dan sumbu X adalah arah memanjang meja (lihat gambar).
For the machine of vertical milling, position of Z tinder is straightening, axis of the ordinate athwart direction from desk, and axis of the abscis is long direction of desk (see picture).
Sistem persumbuan pada mesin CNC diatur berdasarkan standar ISO 841 dan DIN 66217. Untuk berbagai macam mesin, sistem penentuan sumbunya mengikuti kaidah tangan kanan. Telapak tangan kanan pada posisi menghadap ke atas, Jari tengah diatur arahnya tegak lurus bidang telapak tangan, jari telunjuk searah dengan telapak tangan, sedang ibu jari diatur tegak lurus dengan telunjuk dan sebidang dengan telapak tangan (lihat gambar).
Tinder system of machine CNC arranged by pursuant to standard ISO 841 and DIN 66217. To be assorted of machine, its tinder determination system follow the right hand method. Right palm on course face to for, Middle finger arranged by its direction is vertical of palm area, unidirectional the index finger with the palm, thumb is arranged vertical with the forefinger and a piece of with the palm ( see picture).
Metoda pemrograman
Method programing
Ada 2 jenis metoda pemograman yaitu Absolut dan Inkremental
There are 2 type of method pemograman that is Absolute and Inkremental.
Metoda pemograman absolut, suatu pemograman dimana seluruh data-data yang ada selalu diperhitungkan berdasarkan satu titik referensi atau satu titik dasar/basis. Lihat cara memberi garis ukuran pada gambar di bawah. Jarak lubang pada sumbu tegak dan sumbu mendatar diukur dari satu datum (titik referensi)
absolute method programing, an programing of where all existing data is always reckoned by pursuant to one reference dot or one elementary dot / bases. See the way of giving line[of size measure at picture below. Hole distance at tinder straighten and tinder level off measured from one datum ( reference dot)
Metoda pemograman incremental, suatu pemograman dimana seluruh titik yang ada didasarkan pada satu titik sebelumnya. Titik yang dijadikan titik nol (titik referensi pengukuran) selalu berubah, setiap titik akhir pengukuran adalah menjadi titik awal untuk pengukuran berikutnya. Pemberian garis ukuran dibuat secara berantai.(lihat gambar)
method of programming incremental, an programming where all relied on existing dot one previous dot. Dot taken as dot zero ( dot of measurement reference) always change, every final dot of measurement is become the starting points for the measurement of next. Gift mark with lines the size measure made by continues.(see a picture)
Keuntungan / Kerugian :
advantage / loss.
1. Program absolut, jika salah satu titik “salah” maka tidak berpengaruh terhadap titik lainnya.
Absolute program, if one of dot " wrong" hence don't have an effect on to other dot.
2. Program inkremental, jika salah satu titik “salah” maka akan berpengaruh terhadap titik-titik lainnya.
Program the inkremental, if one of dot " wrong" hence will have an effect on to other dot
Perintah-perintah pemograman CNC TU 2A
comands of Pemograman CNC TU 2A
1. Perintah Pemograman Absolut
Command Absolut Program
Kode : G90
Format : N..... G90
2. Perintah Pemograman Inkremental
Command Inkremental Program
Kode : G91
Format : N..... G91
3. Perintah Set Register
Command Set Register
Adalah perintah yang digunakan untuk pergeseran PSO (Posotion Shif Off) titik referensi / titik nol
Is comand used for the friction of PSO ( Posotion Shif Off) reference dot / dot of zero.
Kode : G92
Format : N..... G92 X..... Z.....
Catatan : Mesin CNC TU 2A, defaultnya adalah pemograman secara inkremental. Pada perintah G92 memiliki kekhususan secara otomatis mengaktifkan G90
Notes : Machine of CNC TU 2A, its rule is inkremental program. At comand G92 own the specialty automatically activate G90
4. Perintah Rapid Traverse
Command Rapid Traverse
Digunakan untuk menggerakan pahat ke koordinat tertentu secara bebas tanpa penyayatan dengan kecepatan maksimal mesin.
Used for the movement of chisel to certain co-ordinate freely without cuting with the maximal speed of machine.
Kode : G00
Format : N..... G00 X..... Z.....
Dimana : X dan Z adalah koordinat tujuan
Where : X and Z is target co-ordinate
5. Perintah Linier Interpolation
Command Linier Interpolation
Digunakan untuk menggerakan pahat ke koordinat tertentu dengan keepatan terprogram dengan penyayatan.
Used for the movement of chisel to certain co-ordinate with the speed programed by cuting.
Kode : G01
Format : N..... G01 X..... Z..... F.....
Dimana : F adalah feeding / Asutan
Where : F is feeding
6. Perintah Longitudinal Turning Cycle
Command Longitudinal Turning Cycle
Digunakan untuk proses pembubutan memanjang secara siklus
Used to process the long turning in cycle.
Kode : G84
Format : N..... G84 X..... Z..... F..... H.....
Dimana : H adalah kedalaman setiap penyayatan
Where : H is defth of cutting
7. Perintah facing Cycle
Command facing cycle
Digunakan untuk proses pembubutan permukaan secara siklus
Used to process the turning face in cycle
Kode : G88
Format : N..... G88 X..... Z..... F..... H.....
8. Perintah Grooving Cycle
Command grooving cycle
Digunakan untuk proses pembubutan alur secara siklus
Used to process the groove turning in cycle
Kode : G86
Format : N..... G86 X..... Z..... F..... H.....
Dimana : H adalah lebar pahat alur
Where : H is Widht of groove chisel
9. Perintah Pengeboran (drilling)
· Command Cheap Break Drilling Cycle (siklus pengeboran dengan tatal terputus)
Kode : G73
Format : N..... G73 Z..... F.....
Digunakan apabila lubang yang dibuat dalam
Used by if hole made defth
· Command Normal Drilling Cycle (siklus pengeboran normal)
Kode : G81
Format : N..... G81 Z..... F.....
Digunakan apabila lubang yang dibuat pendek atau tidak dalam
Used by if hole made short or not defth
· Command Drilling Cycle With Dwell Time (siklus pengeboran dengan waktu tinggal diam)
Kode : G82
Format : N..... G82 Z..... F.....
Digunakan apabila lubang yang dibuat ingin halus permukaannya
Used by if face of hole smooth
· Command Drilling Cycle with Drawall (siklus pengeboran dengan penarikan awal)
Kode : G83
Format : N..... G83 Z..... F.....
Digunakan apabila lubang yang dibuat dalam dan bahan yang dikerjakan liat
Used by if hole made defth and substance done hard.
10. Perintah pembubutan ulir (threading Cycle)
Command Thread Turning
Digunakan untuk proses pembubutan ulir secara siklus
Used for thread turning in cycle
Kode : G78
Format : N..... G78 X..... Z..... F..... K..... H.....
Dimana : K adalah kisar ulir
K is Pitch of thread
X adalah Øluar – 2.h
h = 0,61343 x K (h adalah tinggi ulir)
(h is high of thread)
11. Perintah pembubutan radius (Arc Interpolation)
Command Arc Interpolation Turning
Digunakan untuk proses pembubutan radius atau busur.
Used for Arc Interpolation Turning
Kode : G02 untuk radiu arah CW / searah jarum jam
G02 for the radius of instruct the CW / clockwise.
G03 untuk radius arah CCW / berlawanan arah jarum jam
G02 for the radius of instruct the CCW /counter clockwise.
Format : N..... G02 X..... Z..... F.....
Bila α = 90° arah CW
N ..... G03 X..... Z..... F.....
Bila α = 90° arah CCW
N..... G02 X..... Z..... F.....
M99 I..... K.....
Bila α ≠ 90° arah CW
N..... G03 X..... Z..... F.....
M99 I..... K.....
Bila α ≠ 90° arah CCW
Catatan :
1. Untuk CNC TU, busur maksimum yang bisa dibuat dalam suatu perintah adalah 90° (harus dalam satu kuadran).
For the CNC TU, maximum bow is which can be made in a comand is 90° ( having to in one kuadran).
2. Apabila satu busur terletak dalam dua kuadran atau lebih maka harus diprogram dua kali atau lebih
If one located bow in two kuadran or more hence have to be programed twice or more.
3. I : adalah parameter yang diukur dari Start Point ke Center Point yang sejajar dengan sumbu X
I : is parameter measured from Start Point to Center Point that parallel with tinder X.
4. K : adalah parameter yang diukur dari Start Point ke Center Point yang sejajar dengan sumbu Z.
K : is parameter measured from Start Point to parallel Center Point with tinder Z.
12. Perintah Sub Routine Program
Command Sub Routine Program
Digunakan untuk pembubutan counter-counter yang sama.
Used for the turning of same counters
Kode : G25
Format : N..... / G25 / L.....
Dimana : L adalah nomor sub routin program
Catatan :
1. Untuk program utama biasanya selalu diprogram secara absolut
For the program of especial usually always programed absolutely.
2. Sedangkan untuk sub routin program (anak program) diprogram secara inkremental
While for the sub of routin program the ( sub program) programed by inkremental.
3. Akhir dari sub routin program adalah M17
End of sub routin program is M17
13. Perintah Jump Instruction
Command Jump Instruction
Perintah yang digunakan untuk melompat dari satu blok ke blok lainnya tanpa bersyarat
Comand used to jump out of one block to other block without conditional.
Kode : G27
Format : N..... / G27 / L.....
Dimana : L adalah blok yang dituju
Where : L is block of target
14. Perintah Dwell Time
Command Dwell Time
Perintah yang digunakan untuk menghentikan pahat pada suatu blok selama waktu tertentu
Comand used to discontinue the chisel at one particular block of during certain time.
Kode : G04
Format : N..... / G04 / X.....
Dimana X adalah waktu yang diiginkan dalam 1/100 detik
Where X is time expected in 1 / 100 second.
Biasanya digunakan setelah pembuatan alur/pengeboran
Usually used after making groove / drilling.
15. Perintah Reamer Cycles
Command Reamer Cycle
Digunakan untuk proses pereameran (reamer) memperhalus lubang
Used to process the reamering ( reamer) refine hole.
Kode : G85
Format : N..... / G85 / Z..... / F.....
Catatan :
Dalam hal ini proses penyayatan dan penarikan pahat dilakukan dengan gerakan G01.
In this case process the cutting and withdrawal chisel done with the movement G01.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar